Sabtu, 03 Desember 2016

Tugas Mengaplikasikan Microsoft Excel Pada Pelajaran Aplikom



Sebelumnya ketika di sekolah dasar pada kelas enam saya juga mendapatkan pengajaran mengenai microsoft excel, namun ketika itu tampilan dari microsoft excel yang kurang simple, membuat saya sulit untuk memahami bagaimana cara menggunakannya. namun ketika saya sekarang dibangku kuliah diberikan materi mengenai microsoft excel, saya harus memanfaatkan nya sebaik mungkin, karena microsoft excel akan sangat membantu saya kedepannya dalam berkarir.

Hari pertama kami diberikan materi mengenai pemungsian dari seluruh ikon yang ada didalamnya, kami juga diberikan contoh dengan cara pengajaran yang lebih mudah dipahami oleh kak Arliza Lubis, lalu kami diberikan tugas selama dua minggu untuk pengerjaannya. Saya akui dengan adanya diberikan tugas, membuat saya menjadi semakin mahir dalam menggunakan microsoft excel, baik dalam pemakaian rumus, membuat diagram, dan menyortir data-data dari tugas itu.

berikut saya berikan contoh mengenai beberapa hasil data dari penugasan saya, dimana saya lebih mudah dalam mengisi data yang berhubungan dengan nominal atau matematika.



  
 


mengenai tutorial dalam menggunakan microsoft excel bisa teman-teman lihat di video bawah ini :

Jumat, 02 Desember 2016

Penanganan Kelautan dan Perikanan yang Tepat Untuk Indonesia yang Hebat

Indonesia adalah Negara dengan dua pertiga persen wilayahnya ialah kelautan, sehingga memiliki Sumber Daya Kelautan yang besar. Kekayaan hasil laut yang dimiliki Indonesia berpotensi mensejahterakan masyarakat Indonesia, namun kurang dari 30% konstribusi yang bisa dihasilkan
dari sektor tersebut. Masih banyak kiranya potensi laut dan perikanan yang belum kita manfaatkan secara maksimal. Sudah seharusnya bangsa Indonesia membuka mata dan menyadari betapa  kaya-nya kelautan dan perikanan kita. ☺☺

Menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia bukanlah hal yang mudah. Melihat begitu luasnya wilayah laut dan Sumber Daya Ikan yang berlimpah tentu saja hal tersebut memerlukan pemanfaatan dan penanganan  yang tepat.  Laut Indonesia adalah laut yang didamba-dambakan oleh negara-negara lain namun sangat disayangkan selama ini Indonesia terlalu larut dengan Sumber Daya Daratan dan mengabaikan besarnya Sumber Daya Laut Indonesia sementara negara tetangga mengambil benefit dari kekayaan laut kita.

Salah satu masalah umum mengenai kelautan dan perikanan yang terjadi di Indonesia adalah penangkapan ikan secara ilegal (illegal unreported unregulated/IUUfishing). Ibu Susi Pudjiastuti selaku Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia menyatakan, apabila satu perusahaan ikan asing dapat menangkap 3,5 juta ton per tahun di laut Indonesia dan jika dihargai USD1 perkilogram-nya maka, Indonesia rugi sebesar USD3,5 miliar untuk satu perusahaan ikan asing, sambungnya dalam acara Forum BUMN 2016 di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis 3 November 2016. Bagaimana dengan harga udang dan cumi-cumi yang tidak mungkin dihargai Rp10.000 ? bagaimana bila tidak hanya satu perusahan ikan asing saja yang menangkap di laut Indonesia?

Kerugian sebesar itu seharusnya dapat menjadi pemasukan besar kas negara, tetapi negara kita membuang sia-sia itu semua selama ini. Lemahnnya armada perikanan nasional dan lemahnya pengawasan dan penegakan hukum di laut merupakan salah satu penyebab terjadinya illegal fishing.

Kerugian yang disebabkan dari IUU fishing sendiri antara lain pengurangan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), berkurangnya peluang kerja nelayan Indonesia karena kapal-kapal asing ilegal adalah kapal-kapal yang menggunakan ABK asing, subsidi BBM dinikmati oleh kapal-kapal yang tidak berhak, selain itu karena hasil tangkapan umumnya dibawa langsung keluar negeri (negara asal kapal), menyebabkan hilangnya sebagian devisa negara dan berkurangnya peluang nilai tambah dari industri lain. Dalam 10 tahun terakhir, adanya penurunan rumah tangga nelayan  hampir 50%  karena bahan raw material dan sekitar 115 eksportir makanan laut terpaksa gulung tikar lantaran minimnya stok ikan sehingga mereka tidak dapat mengekspor.

Kejahatan IUU fishing dapat dikatakan lebih kejam daripada korupsi dengan melihat kerugian yang begitu besar ditimbulkan karenanya. Kegiatan dari IUU fishing ini sendiri antara lain adanya penangkapan ikan tanpa izin, penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap terlarang yang dapat merusak ekosistem laut, dan  penangkapan ikan dengan jenis spesies yang terlarang. Semua hal tersebut harus diberantas hingga keakarnya dengan membuat suatu peraturan tertulis, memperkuat pengawasan di laut dan penegakan hukum yang tegas.

Selain dari itu yang menjadi permasalahannya adalah ketidaksejahteraan para nelayan. Nelayan tidak memiliki nilai tawar terhadap hasil ikan yang mereka tangkap karena biaya bahan bakar, kapal, dan logistik disediakan oleh para pemodal-pemodal besar yang memberikan pendapatan atau upah nelayan jauh dari harapan sebuah usaha perikanan. Saya dan teman-teman saya Ayu, Immanuel, dan Jessica melihat langsung kondisi memprihatinkan kehidupan para nelayan ketika kami mengunjugi Dusun Bagan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Meskipun begitu banyak hasil tangkapan yang mereka peroleh tetapi mereka harus memberikannya kepada pemodal-pemodal besar dengan harga yang murah, lalu para pemoda-pemodal besar tersebut-lah yang menjual kembali dengan harga yang tinggi.


Selain berkuasa pada usaha perikanan para pemodal-pemodal besar ini-pun sering pula berprilaku tidak jujur dengan tidak melaporkan hasil tangkapan atau melaporkan data yang tidak sesuai dengan data aslinya, bahkan banyak dari mereka yang langsung mendatangi petugas-petugas dengan memberikan imbalan.

Masalah lain adalah Indonesia terlalu berfokus pada peningkatan ekspor hasil laut yang masih mentah. Apabila hasil laut kita dibeli oleh negara lain mereka tidak hanya menggunakannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat mereka tetapi mereka juga akan mengolah hasil laut tersebut menjadi produk makanan yang kemudiannya akan mereka ekspor ke beberapa negara termasuk Indonesia. Padahal apabila hasil laut tersebut dapat kita olah menjadi produk makanan, maka kita tidak perlu mengimpor dari negara lain. Penyebab masyarakat Indonesia tidak mau membeli produk yang berasal dari negaranya adalah karena kualitas yang ditawarkan tidak sebaik produk dari luar negeri dengan harga yang tidak jauh berbeda, padahal kedua produk tersebut bahan utamanya berasal dari hasil laut Indonesia. Yang menyebabkan produk Indonesia masih mahal dan memiliki kualitas yang tidak sebaik produk luar negeri adalah karena keterbatasan infrastruktur oleh indsutri perikanan serta teknologi pengemasan dan pengolahan yang tidak secanggih industri diluar negeri.

Permasalahan yang timbul dari dalam negeri salah satunya adalah mengenai rendahnya kesadaran masyarakat terhadap tingginya potensi kelautan dan perikanan Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari konsumsi ikan yang belum menempati posisi teratas masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia kurang mengenali gizi yang tinggi dari ikan. Didalam ikan salah satunya terdapat asam lemak Omega-3 yang dapat  menambah kesehatan tubuh dan kecerdasan otak. Terbukti dari kecerdasan orang jepang yang berada di atas rata-rata tingkat kecerdasan orang Asia lainnya dan juga orang jepang dikenal tetap sehat dan mempunyai gairah hidup yang tinggi hingga usia 80 tahun keatas. Konsumsi ikan orang Indonesia masih rendah yaitu 29,04 Kg/Kapita setiap tahunnya, sedangkan orang jepang memilki tingkat konsumsi rata-rata 60 Kg/Kapita/Tahun. Jumlah tersebut masih dibawah Pola Pangan Harapan (PPH) sebesar 30 Kg/Kapita setiap tahunnya. Tentu saja hal tersebut tidak sebanding dengan hasil Sumber Daya Laut Indonesia yang melimpah.

Lain halnya dengan masalah sektor industri pengolahan ikan. Masih banyak kita jumpai pabrik-pabrik yang mengesampingkan AMDAL. Banyak pelaku usaha yang tidak memasang instalasi pengolahan limbah (IPAL) yang standar sehingga limbah industri yang dibuang di laut mencemari laut dan berimbas pada rusaknya ekosistem perairan. Banyak perusahaan yang sudah mendapat catatan hitam tapi masih dapat beroperasi seperti biasa.

Dalam budidaya perikanan kita masih jauh dibandingkan dengan negara lain. Sebagai contoh negara Taiwan yang sudah lebih maju dalam hal budidaya ikan nilanya. Indonesia sekiranya harus cepat menangani masalah budidaya perikanan dan kelautannya sehingga kualitas dari hasil yang ditawarkan tidak kalah saing dipasar internasional.

Meskipun kebijakan penangkapan ikan secara ilegal yang dikeluarkan ibu Susi selaku Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia sekarang telah membuahkan hasil yang besar, bagaimanapun juga program ini tidak boleh terhenti dan akan terus saya lanjutkan menjadi misi utama saya apabilla kelak saya menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan di Indonesia. Saya ingin memperkuat armada perikanan nasional dan  pengawasan serta penegakan hukum dilaut salah satunya yaitu dengan cara mengeluarkan peraturan tertulis mengenai penangkapan ikan secara illegal (IUU fishing). Tidak hanya itu, saya juga akan lanjutkan visi dan misi yang memang tepat dari menteri-menteri sebelumnya apabila kelak dimasa yang mendatang saya  menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia.


Selain itu menyelamatkan dan memperhatikan kesejahteraan para nelayan yang hidup dibawah garis kemiskinan merupakan salah satu misi utama saya dengan cara meninjau ulang subsidi BBM untuk nelayan, memperkuat permodalan nelayan dan para pelaku usaha kecil dibidang kelautan dan perikanan, dan juga menghidupkan kembali Koperasi Perikanan (INKA MINA). Apabila dalam permodalan sudah terciptanya suasana yang aman saya dapat lanjutkan dengan memberikan bantuan-bantuan pemerintah dalam bentuk alat tangkap, kapal, sarana budidaya ikan, dan memberikan pelatihan serta pendampingan masyarakat dalam bidang usaha perikanan yang harus lebih tepat sasaran bukan hanya sekedar menghabiskan dana tetapi tidak membuahkan hasil yang tepat.

Mengenai pihak-pihak yang berlaku curang dalam melaporkan hasil tangkpannya, hal tersebut akan saya pertegas dan tuntaskan pihak-pihak yang melanggar aturan dengan mengawasi secara ketat agar hukuman berjalan sesuai dengan peraturan yang tertera tanpa ada keringanan yang diberikan karena tawaran pundi-pundi uang mereka.

Permasalahan industri pengolahan ikan, industri pengalengan, industri perikanan akan saya perbaiki dan kembangkan mengenai teknologi-nya agar menjadi lebih modern dan saya perbaiki infrastrukturnya agar industri perikanan, industri pengolahan ikan, dan industi pengalengan dapat berkembang secara pesat dan dapat memproduksi produk dari ikan dengan kualitas yang sama bagusnya dengan produk dari luar negeri, sehingga masyarakat dapat membeli produk dalam negeri dengan harga yang lebih murah tetapi memilki kualitas tinggi yang sama dengan produk luar negeri dan juga produk tersebut dapat dipasarkan ke luar negeri dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga hasil laut yang masih mentah. Tidak hanya itu dengan adanya pengembangan industri pengolahan ikan, industri perikanan dan industri pengalengan maka tenaga kerja yang akan diserap semakin banyak sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.

Mengenai permasalahan tingkat konsumsi ikan yang rendah pada warga Indonesia, saya akan adakan program untuk mensosialisasikan mengenai pentingnya mengkonsumsi ikan dengan mengadakan kerjasama dengan pihak-pihak yang ahli dan mengerti dibidang tersebut seperti ahli gizi dan nantinya dapat disosialisasikan melalui televisi, media sosial, media cetak, dan pengadaan kegiatan sosialiasi disetiap kelurahan, salah satu tujuannya adalah untuk merubah pola budaya khususnya masyarakat di Pulau Jawa agar mau mengkonsumsi ikan.

Data menunjukan bahwa konsumsi ikan terendah berada di Pulau Jawa dengan tingkat konsumsi ikan berada dibawah rata-rata tingkat konsumsi nasional khususnya Provinsi DI Yogyakarta sebagai wilayah konsumsi ikan terendah di Indonesia. Program tersebut akan saya upgrade sebaik mungkin agar dapat terus-menerus meningkatkan tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia sehingga masyarakat Indonesia dapat menikmati hasil lautnya sendiri dengan puas dan terciptanya bangsa yang cerdas dan sehat sehingga kedepannya dapat memajukan segala bidang yang ada untuk Indonesia yang lebih maju. Tidak hanya itu, tujuan utama lainnya dari program ini adalah apabila tingkat konsumsi ikan di Indonesia meningkat, maka akan meningkatkan kesejahteraan nelayan, dan juga industri pengolahan ikan di Indonesia akan semakin berkembang dan maju dengan tingginya nilai beli produk ikan dari masyarakat.

Masalah pencemaran ekosistem laut oleh pihak industri sekiranya perlu saya perhatikan pula. Hal ini akan saya tangani dengan mempertegas proses jalur hukum bagi yang melanggar dan memperkuat peraturan yang tertulis agar tidak adanya lagi pencemaran ekosistem laut di Indonesia. Karena pencemaran ekosistem laut di Indonesia akan berdampak pada kehidupan makhluk laut yang dapat pula berdampak pada kualitas dari ikan yang ditangkap, karena zat-zat kimia dari limbah pabrik tersebut dapat mengendap didalam tubuh ikan dan akan membahayakan tubuh konsumen yang mengkonsumsinya.
Mengenai inovasi dan teknologi untuk meningkatkan Budidaya Perikanan di Indonesia, saya ingin membuat inovasi teknologi akuakultur dengan cara perberdayaan para peneliti budidaya perikanan, dimana apabila telah ada hasil yang sudah diuji mengenai perbaikan inovasi teknologi budidaya perikanan di Indonesia maka teknologi tersebut akan ditawarkan kepada para pelaku usaha di sektor budidaya perikanan agar dapat mereka gunakan, tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas produksi, dan juga perbaikan kualitas produk. Dengan adanya peningkatan budidaya perikanan maka kita memiliki daya saing di pasar internasional.


Indonesia punya segalanya, apalagi dibidang kelautan dan perikanan Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan dengan negara lain, hanya saja butuh penanganan tepat bersama masyarakat dan pemimpin serta pemimpin yang cerdas dalam mengaturnya. Saya ingin program tersebut dapat terlaksana apabila saya menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan di masa depan.

Tidak hanya pemimpin kita sebagai bangsa yang mencintai negara-nya perlu berperan serta dalam menjaga dan mengelola kelautan dan perikanan Indonesia. Apabila masalah-masalah diatas dapat kita ditangani maka kita bisa menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia mampu memiliki nilai tawar, memilki kedudukan dan kedaulatan ekonomi dibidang kelautan dan perikanan yang kuat khususnya bagi negara yang merendahkan martabat dan ekonomi bangsa Indonesia dengan cara menggerogoti kekayaan kelautan dan perikanan kita. Mari bersama-sama kita ciptakan perikanan dan kelautan Indonesia yang semakin mendunia. 🙆

Template by:

Free Blog Templates